By: Julia F. Lonan
Beda pendapat merupakan hal yang biasa terjadi antara dua orang....tetapi perbedaan pendapat yang terjadi antara orang yang saling mengasihi menguras lebih banyak energi dari pada kalau kita berbeda pendapat dengan teman biasa...ini mungkin disebabkan karena emosi panas dan kemarahan ini pada akhirnya harus bisa dibalikkan kembali menjadi emosi cinta dan kasih sayang. Seperti halnya naik sepeda yang turun dengan cepat di jalan yang mulus dan menurun, kemudian harus naik kembali melalui tanjakan yang terjal, berliku, dan berbatu...benar-benar menguras energi dan sangat melelahkan.
Didalam program HCI "Rumah Tangga Bahagia", saya dan om Nico Koroh selalu membahas mengenai pengendalian diri, 'emotional intelligence', kesabaran dan bahwasanya semua itu menunjukkan kedewasaan apabila kita bisa mengatasi keadaan itu, maka akan meningkatkan stabilitas dalam hubungan suami dan istri. Saya sangat menikmati dan belajar banyak setiap kali kami taping dan membahas hal-hal tersebut....namun, setelah rekaman itu di "bungkus" dan lampu studio itu mati...maka kembali kepada kehidupan nyata dimana kita harus menerapkan apa yang sudah didiskusikan. Sebagaimana teori yang harus dibuktikan, maka melakukan apa yang didiskusikan itu ternyata tidak mudah. Inilah mungkin waktu dimana kita membutuhkan penyertaan Tuhan melalui Roh Kudus-Nya....karena membalikkan dan mengembalikan emosi negatif menjadi positif itu sulit....bahkan sangat sulit.
Aku kadang-kadang mempertanyakan diriku sendiri, mengapa aku berani sekali menerima panggilan pelayanan untuk menjadi "host" di acara 'Rumah Tangga Bahagia' itu? Aku sangat menyadari bahwa kehidupan rumah tanggaku tidak sempurna dan berumahtangga itu bukanlah sebuah hal indah di awan-awan...berkeluarga itu perlu doa yang tidak berkeputusan, kerjasama, dan pengendalian diri....dan aku menyadari bahwa aku tidak punya ketiganya. Namun, aku juga menyadari bahwa Tuhan memanggilku untuk membawakan acara tersebut supaya aku juga terus belajar dan terus menerus diingatkan bahwa aku, suami dan anak-anakku harus terus-menerus berdoa, bekerjasama dan saling membantu untuk mengendalikan diri agar kami, sehingga bersama-sama, kami dapat menciptakan rumah tangga kami yang bahagia....rumah tangga kami yang layaknya surga kecil di bumi ini....dan itu terjadi, benar-benar terjadi, bila kami secara keluarga melaksanakan dan melakukan doa serta kebaktian keluarga bersama, bekerja bersama dalam segala hal dan mengendalikan kemarahan masing-masing.
Itulah mungkin yang aku harus yakini, syukuri dan memuji Tuhan Alam Semesta ini yang mengetahui kelemahan aku dan keluargaku. Sehingga, dalam kasih-Nya, Dia juga memberikan aku dan keluargaku jalan untuk diingatkan dan dikuatkan. Oleh sebab itu, asal kita mau berserah dan menerima pengajaran serta pengarahan-Nya maka aku yakin bahwa keluargaku akan baik-baik saja sampai Tuhan Yesus datang kembali. Amin.
This is my life....my testimony of walking with Jesus through my daily activities; my works, my businesses, my ministries, my art and all the stuff I have to go through each and every day.....and occasionally I will talk about all the people in my life that encourage, support and love me. I hope you will learn something and be blessed through my writing. God Bless!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The End of the Year
The year 2019 is coming to an end. I noticed that I have not been writing for two and half years. So, I cannot help but feeling a bit ....hm...
-
Baca dan perhatikanlah artikel ini: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/25/11094171/ahok.walaupun.saya.difitnah.dan.dihujat.saya.a...
-
"Mengenang om Umbu Tamu Kalaway" Dalam kasih, persaudaraan dan kekeluargaan RIP 15 November 2012 Oleh: Julia Lonan Dai...
-
The year 2019 is coming to an end. I noticed that I have not been writing for two and half years. So, I cannot help but feeling a bit ....hm...
No comments:
Post a Comment