Wednesday, January 16, 2013

Bagaimana kalau saya berbisnis??

By Julia F. Lonan

Setelah beberapa tahun saya ikut melayani jemaat bersama suami, kami fokus dalam pelayanan itu. Sekarang setelah setahun suami ku melayani di kantor organisasi gereja, saya tidak lagi disibukkan dengan pelayanan langsung kepada jemaat.

So, berhubung sekarang memiliki waktu yang agak longgar, saya berpikir untuk memulai bisnis....sesuatu yang kecil, modal sedikit dan tidak terlalu sulit. Dulu sebelum nikah saya memiliki beberapa bisnis, tetapi karena sudah lama berhenti sekarang mau mulai lagi.

Tetapi....masih terbersit dalam benak pikiran ku "image" jelak yang orang lain berikan kepada kami istri gembala yang menjalankan "bisnis"....padahal, sampai hari ini aku tidak bisa melihat nilai jelek bila seorang istri gembala berbisnis...well paling2 kalau dia menjalankan bisnis itu secara tidak etis kemudian memaksa jemaatnya atau kemudian terlibat bisnis gelap. Tetapi, sebagaimana kalau kita bekerja, hal itu juga bisa terjadi tergantung orangnya...sehingga rasanya tidak adil kalau ketidaketisan seseorang kemudian dipukul rata kepada semua istri gembala.

Kalau dilihat positifnya....istri gembala yang memiliki bisnis dari rumah dapat mengatur sendiri waktu dan uang yang dia gunakan sebagai modalnya. Sehingga dia bisa flexible untuk tetap memiliki waktu melayani. Nasihat saya sih...jangan menjadikan jemaat sebagai target penjualan...tetapi keluarlah supaya tidak bersinggungan dengan jemaat. Ini juga berlaku kepada istri gembala yang menjadi penjual buku...karena jemaat menjadi kesal karena dipaksa oleh istri gembala yang penjual buku untuk membeli bukunya. So, targetkan penjualan diluar jemaat dan komunitas gereja.

Hal positif lain, kalau bisnis dan dagangan ibu gembala berhasil, maka dia juga akan bangga untuk menjadi penyumbang dalam memberikan persepuluhan, persembahan atau mendukung kebutuhan jemaat....dan yang lebih penting lagi, dia bisa menjadi pendukung keuangan keluarga sehingga pendeta bisa lebih fokus melayani jemaat tanpa perlu khawatir keuangan yang kurang untuk kebutuhan keluarganya.

Perdebatan ini sering membuat saya ingin maju...tapi mundur lagi....semangat...kemudian kendur lagi....*sigh*

Tapi, saya memutuskan apapun omongan orang, saya percaya kalau saya berbisnis dengan baik, benar dan beretika....maka Tuhan akan memberkati saya, karena Tuhan lah yang mengetahui isi hati dan niat saya. Niat saya baik...keinginan saya tulus dan jujur...dan target saya bukan jemaat. So, saya ingin maju untuk berbisnis....CHAIYOOOOOO!!!!!


Tuesday, January 8, 2013

Tahun baru...harapan baru...mencoba yang baru!

Oleh Julia F. Lonan

Melihat kebelakang sepanjang 2012 yang lalu, aku mendapati bahwa aku masih sering mengeluh dan takut untuk mencoba...padahal kalau dipikir-pikir, banyak sekali kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Kalau aku perhatikan....aku mencoba hal yang baru itu setelah melewati setengah tahun.

Bayangkan saja...proyek knitting ku yang seharusnya bisa selesai dalam 6 bulan bagi seorang pemula...selesainya setelah hampir 2 tahun. Mencoba kembali berdagang....sangking takutnya selama ini, baru ku mulai lagi setelah berhenti hampir 12 tahun....semuanya itu karena aku ketakutan.

Aku takut akan pandangan orang...takut gagal...takut capek...takut...takut...takut.....dan habislah waktu aku hanya untuk ketakutan itu....sungguh BERDOSA aku kepada Tuhan!

Oleh sebab itu, tahun ini....aku akan mencoba untuk menghilangkan ketakutan aku terhadap bayang-bayang yang tidak jelas itu. Aku akan mencoba hal baru tahun ini. Tekatku, aku akan mencoba utk belajar 'crochet'....terus, aku mau cari alat tenun tradisional Sumba. Kemudian, aku akan mencoba untuk berdagang dan berjualan....bukan sekedar untuk menambah penghasilan keluarga, melainkan untuk menambah skill dan kemampuan ku. Dulu aku bisa, kenapa sekarang tidak. Ya ngga'??

So....dalam Yesus, tahun ini aku berniat untuk menjadi lebih baik, lebih semangat dan tidak takut lagi!!! Chaiyoooo!!!!!

Wednesday, December 26, 2012

Season's Greetings to you!

Kepada seluruh keluarga & teman-teman kami dimanapun anda berada,

Dengan segala kebahagiaan di hati, kami sekeluarga mengucapkan:

SELAMAT TAHUN BARU 2013

Biarlah segala yang telah kita lewati selama tahun 2012 menjadi pelajaran &
kenangan yang indah untuk memasuki tahun yang baru dengan semangat dan harapan yang baru.

Tuhan memberkati dengan limpah, itulah doa & pengharapan kami.



=======


To all my family & friends, where ever you are,

With abundant joy in our hearts, we wish you all

A WONDERFUL NEW YEAR 2013

Let us leave 2012 and take all that we've been through as wonderful lessons and memory and enter the new year with new hope and spirit.

God bless us all!

-------
Sincerely,
Daimbani-Lonan Family
(Andri, Julia, AJ & Cissy)
Jakarta - Indonesia
http://www.dBCN-MenebusImpian.com/?id=jlonan

Wednesday, December 12, 2012

HOPE Channel Indonesia 24/7 Streaming!

By Julia F. Lonan

Hari ini, tepat tanggal 12 bulan 12, tahun 2012 pk. 12:00 waktu Indonesia bagian Barat, HOPE Channel Indonesia meresmikan tayangan 24/7 mereka melalui internet streaming. Ini adalah suatu hal yang menggembirakan, luar biasa dan berat, karena semuanya itu tidak bisa dapat dicapai kalau bukan campur tangan Tuhan.

Tayangan streaming Hope Channel Indonesia, dapat dilihat di http://www.hopetv.or.id ini akan menampilkan semua tayangan unggulan mereka ditambah tayangan-tayangan baru yang di produksi oleh Hope Channel Indonesia maupun Hope Channel Amerika. Tayangan-tayangan tersebut diharapkan dapat memberikan alternatif tontonan untuk menyegarkan jiwa dan pikiran serta membawa diri lebih dekat dengan Tuhan.


Friday, December 7, 2012

KEGEMBIRAAN & KESEDIHAN

Oleh: Julia F. Lonan

Pengkhotbah  3:1 mengatakan "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." Kegembiraan dan kesedihan akan datang silih berganti sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Pertanyaannya apakah kita bisa bersyukur dan memuji Tuhan saat kegembiraan maupun kesedihan itu datang?

Mungkin kalau kita bersyukur saat kegembiraan, itu sangat mudah. Tetapi bagaimana kalau kesedihan itu datang.....dalam kekecewaan...dalam kegagalan...dalam kedukaan....dalam kehilangan, apakah kita bisa bersyukur dan memuji Tuhan? Buatku, itu adalah latihan ku yang paling sulit, lucunya Tuhan memberikan latihan itu terus menerus buat ku....kekecewaan, kegagalan, kedukaan, dan kehilangan. Aku mengerti bahwa Tuhan ingin aku bergantung kepada-Nya sepenuhnya. Tetapi bukan berarti kekecewaan, kegagalan, kedukaan, dan kehilangan itu menjadi mudah.

Sebagai seorang istri gembala, sulit menyampaikan janji Tuhan itu kepada orang yang mengalami kesedihan....seindah-indahnya janji Tuhan kepada kita, terkadang itu semua kalah oleh perasaan yang menutupi dengan luar biasa. Oleh sebab itu, sering kali, apa bila kami harus mendampingi orang yang mengalami kesedihan mendalam, tidak ada yang dapat kami lakukan selain mendengarkan dan menangis bersamanya....dan bila dia mengizinkan, kami akan berdoa buatnya.

Bagaimana bila aku yang mengalami kesedihan yang mendalam itu? Aku suka menyendiri dan berbicara kepada Tuhan selayaknya kepada seorang teman....bukan seperti berdoa formal, tetapi berbicara apa adanya. Mungkin akan banyak yang berpikir bahwa itu tidak sopan bahkan cenderung kurang ajar....tetapi aku mendapati apabila aku berbicara dengan Tuhan dengan sejujur-jujurnya, blak-blakan dan apa adanya, hati ku lega; sepertinya emosi yang meluap-luap itu bisa dihilangkan dan aku mendapati lebih mudah untuk berdoa, mendengarkan dan mengimani janji-Nya. Itu seperti apa yang kami lakukan kepada orang lain...dimana dalam hal ini, Yesus yang adalah Tuhan & Gembala Agung itu sendiri, yang akan duduk disampingku untuk mendengar dan menangis bersama ku....dan apabila aku menizinkan, maka Dia akan berbicara dan mengingatkan aku kembali, bahwa janji-Nya itu pasti bagiku.

Mungkin cara ini bukan untuk semua orang. Itu tidak mengapa. Kita dapat mendekati dan berbicara kepada Tuhan Yesus dengan berbagai cara dan dari berbagai tempat. Namun, haruslah diingat bahwa kita harus menghadap hadirat Tuhan itu dengan iman dan kejujuran yang sepenuhnya. Tidak boleh ada yang ditutupi dihadapan Tuhan....karena toh Tuhan sudah tahu....Dia hanya perlu tahu apakah kita mau percaya penuh kepada-Nya dan membuka diri untuk dinasehati atau tidak. Kuncinya adalah....kita mau atau tidak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus.

Mazmur  27:13 Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!

Mazmur  28:7 TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

Amin!


The blessing you've been praying for is closer than you think but its going to require prioritizing your entire life. Anything that is slowing you down, get it out of your way, you need to clear up space for what is getting ready to come! (DeVon Franklin #ProducedByFaith)

Thursday, December 6, 2012

ANAK-ANAK ADALAH MILIK ALLAH

Tulisan dari:
Amir Manurung (AMan)
Sent from my BlackBerry®  powered by the Holy Spirit

"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah." (Mazmur 127:3).

Ada pekabaran yang istimewa yang perlu disampaikan kepada para orang tua.  Diwajibkan untuk memberitahukan kepada para orang tua tuntutan tegas dari Allah dalam setiap keluarga. Para ayah dan ibu harus bertobat setiap hari dalam barisan membawa terang kepada keluarga mereka sendiri. Tumbuhkan kesopanan Kristen dalam mendidik anak-anakmu. Jagalah dirimu sendiri. Janganlah membiarkan tanganmu memukul seorang anak dalam keadaan marah. Anak-anakmu adalah milik Tuhan dan mereka haruslah diperlakukan dengan ramah tamah, tetapi bukan membela mereka bila tidak menghormati kebenaran dan keadilan oleh karena kelalaianmu sendiri yang tidak menaruh hormat. Beri mereka kebenaran. Kristus adalah kebenaran, teladan yang amat sempurna bagi tiap jiwa jikalau ia masuk istana surga.

Hendaklah engkau ramah dalam pembicaraan kepada anak-anakmu. Tidak ada kata-kata hardikan yang kasar dan galak yang akan mencegah anak-anakmu dari suatu tindakan yang jahat. Tindakan memarahi dan menakuti anak-anakmu tidak akan mempertobatkan mereka dari kesalahan pada jalan mereka untuk melakukan kehendak Allah. Mereka adalah milik Allah. Sebagai suatu umat yang mengaku menjadi pembaharu maka pelajaran terbaik yang dapat engkau berikan kepada anak-anakmu pada zaman yang jahat ini ialah tidak memanjakan mereka dengan moda dan gaya duniawi. Anak-anak laki-laki dan perempuan harus diberi petunjuk mengenai apa artinya menurut kepada tuntutan Allah, apa yang akan melayakkan engkau dan mereka supaya mendapat tempat di dalam kerajaan surga.

Berjaga dan berdoalah, hai para ayah dan ibu, jangan sampai kamu terjerumus ke dalam pencobaan. Mari kita serahkan hati dan pikiran serta jiwa kepada pekerjaan Allah. Engkau jangan menjadi bengis, tetapi berdoalah di hadapan Tuhan dengan hatimu sendiri yang dilunakkan oleh anugerah Allah. Bertobatlah supaya para orang tua sungguh-sungguh memperoleh Roh Kudus. Betapa senang mengetahui bahwa Tuhan akan menolong kita dalam setiap keadaan darurat, karena engkau adalah pekerja yang bekerja sama dengan Allah...

Para ayah dan ibu, kita memikul tanggung jawab melahirkan anak-anak ke dalam dunia ini. Maukah kita memikirkan bahwa tanggung jawab kita itu tidak akan sia-sia? "Sebagai teman-teman sekerja, kita dinasihatkan, supaya kita jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah"... Sekaranglah hal ini harus menjadi pengalaman Kristen. Di sinilah keberanian besar. Di sinilah karunia-karunia itu harus kita terima, jikalau kita menyesuaikan dengan keadaan. Hai para ayah dan ibu, jikalau kita tidak bertobat, apakah kita menghitung keuntungan-keuntungan jikalau kita mau menyesuaikan diri dengan keadaan?... Anak-anak itu adalah milik Allah yang dipercayakan kepada kita, yang harus dipelihara dan diberi nasihat dari Tuhan.

Ya Allah, tolong kami untuk mau merendahkan diri kami, agar hanya oleh iman kami harus menyelimuti diri kami sendiri dengan kebenaran Kristus dan tidak mengandalkan jasa kami sendiri, melainkan membiarkan Tuhan yang bertindak...

Tolonglah kami ya Allah...

Tuesday, November 27, 2012

1.5 Derajat

Sumber: FB Frankie Tambingon.

Bulan Oktober 1983, pesawat Korean Airlines dengan nomor penerbangan 007 berangkat dari Alaska menuju Korea. Rupanya ada kesalahan “kecil” pada komputer navigasi yang tidak diketahui oleh para awak. Arah penerbangan bergeser 1.5 derajat saat berangkat. Setelah 100 mil, perbedaan itu masih belum dideteksi. Namun pesawat 747 itu terus melenceng dari jalur yang seharusnya, hingga akhirnya melintasi wilayah udara Uni Soviet.

Radar Rusia menangkap kesalahan itu, dan jet Rusia mencegat Korean Airlines 007 dan mengeluarkan tembakan yang menyebabkan semua penumpang Korean Airlines meninggal. Hanya gara-gara selisih 1.5 derajat!

Berapa sering kita membiarkan perbedaan “1.5 derajat” dalam hidup kita? Kita berkompromi dan membiarkan standar moral kita bergeser “sedikit” lebih rendah dari apa yang kita ketahui sebagai kebenaran: sedikit kebohongan, sedikit menurunkan mutu, sedikit selingkuh, sedikit pornografi dan “sedikit” lainnya. Kita berpikir “sedikit” ini tidak akan berpengaruh. Salah besar! Tanpa disadari, kita menurunkan standar dan terseret dalam dosa yang lebih besar.

Orang berharap masuk surga, tetapi masih ingin hidup dalam dosa. Kita pikir, “Ah, Tuhan pasti mengerti…” Sayangnya, tidak demikian. Bagaimana menghindari kompromi? Tidak ada cara lain, selain mendekatkan diri pada-Nya. Mungkin hidup Anda tidak 100% bebas dari dosa, tetapi Anda memiliki kekuatan untuk berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan hati-Nya.




The End of the Year

The year 2019 is coming to an end. I noticed that I have not been writing for two and half years. So, I cannot help but feeling a bit ....hm...