Friday, December 7, 2012

KEGEMBIRAAN & KESEDIHAN

Oleh: Julia F. Lonan

Pengkhotbah  3:1 mengatakan "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." Kegembiraan dan kesedihan akan datang silih berganti sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Pertanyaannya apakah kita bisa bersyukur dan memuji Tuhan saat kegembiraan maupun kesedihan itu datang?

Mungkin kalau kita bersyukur saat kegembiraan, itu sangat mudah. Tetapi bagaimana kalau kesedihan itu datang.....dalam kekecewaan...dalam kegagalan...dalam kedukaan....dalam kehilangan, apakah kita bisa bersyukur dan memuji Tuhan? Buatku, itu adalah latihan ku yang paling sulit, lucunya Tuhan memberikan latihan itu terus menerus buat ku....kekecewaan, kegagalan, kedukaan, dan kehilangan. Aku mengerti bahwa Tuhan ingin aku bergantung kepada-Nya sepenuhnya. Tetapi bukan berarti kekecewaan, kegagalan, kedukaan, dan kehilangan itu menjadi mudah.

Sebagai seorang istri gembala, sulit menyampaikan janji Tuhan itu kepada orang yang mengalami kesedihan....seindah-indahnya janji Tuhan kepada kita, terkadang itu semua kalah oleh perasaan yang menutupi dengan luar biasa. Oleh sebab itu, sering kali, apa bila kami harus mendampingi orang yang mengalami kesedihan mendalam, tidak ada yang dapat kami lakukan selain mendengarkan dan menangis bersamanya....dan bila dia mengizinkan, kami akan berdoa buatnya.

Bagaimana bila aku yang mengalami kesedihan yang mendalam itu? Aku suka menyendiri dan berbicara kepada Tuhan selayaknya kepada seorang teman....bukan seperti berdoa formal, tetapi berbicara apa adanya. Mungkin akan banyak yang berpikir bahwa itu tidak sopan bahkan cenderung kurang ajar....tetapi aku mendapati apabila aku berbicara dengan Tuhan dengan sejujur-jujurnya, blak-blakan dan apa adanya, hati ku lega; sepertinya emosi yang meluap-luap itu bisa dihilangkan dan aku mendapati lebih mudah untuk berdoa, mendengarkan dan mengimani janji-Nya. Itu seperti apa yang kami lakukan kepada orang lain...dimana dalam hal ini, Yesus yang adalah Tuhan & Gembala Agung itu sendiri, yang akan duduk disampingku untuk mendengar dan menangis bersama ku....dan apabila aku menizinkan, maka Dia akan berbicara dan mengingatkan aku kembali, bahwa janji-Nya itu pasti bagiku.

Mungkin cara ini bukan untuk semua orang. Itu tidak mengapa. Kita dapat mendekati dan berbicara kepada Tuhan Yesus dengan berbagai cara dan dari berbagai tempat. Namun, haruslah diingat bahwa kita harus menghadap hadirat Tuhan itu dengan iman dan kejujuran yang sepenuhnya. Tidak boleh ada yang ditutupi dihadapan Tuhan....karena toh Tuhan sudah tahu....Dia hanya perlu tahu apakah kita mau percaya penuh kepada-Nya dan membuka diri untuk dinasehati atau tidak. Kuncinya adalah....kita mau atau tidak untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus.

Mazmur  27:13 Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!

Mazmur  28:7 TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

Amin!


The blessing you've been praying for is closer than you think but its going to require prioritizing your entire life. Anything that is slowing you down, get it out of your way, you need to clear up space for what is getting ready to come! (DeVon Franklin #ProducedByFaith)

No comments:

The End of the Year

The year 2019 is coming to an end. I noticed that I have not been writing for two and half years. So, I cannot help but feeling a bit ....hm...