Ada sebuah ekspresi yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Walaupun dalam beberapa kasus kita temukan ada manusia yang lebih menyenangi kesendirian tetapi kita tetap harus berinteraksi dengan manusia lain
seberapapun banyak nya itu. Alasannya sederhana saja, karena menurut Alkitab, Tuhan tidak menciptakan manusia itu sendiri.
Di dalam pekan penciptaan, Allah telah melakukan komunikasi yang belum ada yang bisa mendefenisikan sebagai bentuk komunikasi apa….Alkitab, dalam Kejadian 1:3 hanya mengatakan bahwa “Berfirmanlah
Allah….jadilah terang”. Itulah menurut saya, contoh mula-mula komunikasi dalam Alkitab dimana
Allah menyampaikan sesuatu melalui perkataan-Nya ke alam yang
kosong ini dan alam itu membalas atau menjawabnya dengan membentuk terang.
Kemudian, saat Allah tiba di waktu untuk menciptakan manusia, Allah tidak sekedar “berfirman” melainkan memberikan pertimbangan dengan mengatakan “baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita” (lihatlah Alkitab anda dalam Kejadian
1:26)…merupakan contoh interaksi Ilahi untuk menjalankan
PUNCAK dari MEGA
PROYEK PENCIPTAAN yaitu menciptakan manusia; laki-laki dan perempuan.
Setelah itu, kita juga telah mempelajari di Kejadian 2:7 bahwa “Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;” keadaan ini, menunjukkan betapa Tuhan amat sangat mencintai manusia karena manusia itu direncanakan, kemudian dibuat dengan tangan Allah
sendiri dengan intim, penuh sentuhan dan perasaan kasih sayang, dan diberikan nafas kehidupan. Inilah komunikasi melalui sentuhan dan bahasa pergerakan tubuh yang
pertama. Selanjutnya, Allah berbicara dengan manusia itu, mengenalkan dia kepada dirinya sendiri, dunia yang telah Allah ciptakan, memberikannya tugas dan tempat untuk tinggal dan dikerjakan yaitu taman
Eden. Inilah komunikasi antar
personal yang pertama yaitu antar
personal manusia dan
personal Tuhan.
Lalu, saat Allah mempertimbangkan keberadaan manusia itu,
Allah melihat bahwa manusia itu sebagai makhluk sosial...tidak baik untuk sendiri. Saya tidak bisa memastikan apakah yang
terjadi saat Adam
dibangunkan dari “operasi pengambilan rusuk” nya. Tetapi saya berimajinasi bahwa pastilah Adam
“jatuh cinta pada pandangan pertama” saat pertama sekali melihat perempuan cantik dan sempurna yang
diberi nama Hawa itu. Alhasil, inilah komunikasi antar
gender yang pertama itu.
Jadi kenapa kita berkomunikasi?
Well, bagi saya jawabannya adalah karena
Allah, dalam segala kemuliaan dan kebijaksanaan-Nya telah menciptakan komunikasi itu bagi manusia, bukan saja untuk interaksi horisontal atau dengan sesama melainkan yang
paling penting adalah untuk interaksi vertikal, yaitu interaksi dengan Dia yang
sangat mencintai kita. Dari awal Alkitab sampai penggunaan "multimedia ilahi" dalam kitab Wahyu, Allah berkomunikasi dengan kita, menerangkan segala rencananya, memohon dan meminta agar kita manusia kembali kepada-Nya yang sangat mengasihi anda dan saya. Oleh sebab itu, marilah kita belajar dari Alkitab hari ini dengan memperbaiki cara kita berkomunikasi.***
No comments:
Post a Comment