Saturday, May 11, 2013

"Orang Digigit Anjing, Biasa! Tapi....Orang Menggigit Anjing?"

Oleh: Julia F Lonan


Pernyataan "orang menggigit anjing" itu tidak biasa kalau kita dengar dalam sebuah acara kebaktian jemaat. Tetapi, itu adalah pernyataan dari sebuah pelajaran yang dipaparkan oleh ibu Isye Soentoro dalam acara pagi "Sharing Hope Beyond Borders part II" yang dilaksanakan di Wisma Abdi, Cipayung - Puncak, Jawa Barat pada 9 - 11 Mei 2013. Pelajaran yang menyangkut orang dan anjing itu merupakan bagian dari pelajaran Penulisan Berita singkat bagi para pemimpin komunikasi dan anggota jemaat yang berminat dalam media dari jemaat-jemaat GMAHK Se-Jakarta & sekitarnya.

Pelatihan tiga hari di Puncak ini dikhususkan kepada pelayanan menggunakan media televisi, radio dan Internet untuk menjangkau orang yang ingin mencari Yesus dan merubah kehidupan mereka agar menjadi lebih baik. Selain itu untuk membekali dan menginspirasi peserta untuk dapat meproduksi program sederhana di jemaat masing - masing dan bagi jemaat lain di Jakarta. Oleh sebab itu, para peserta dibekali dengan pengetahuan Alkitabiah dan pengetahuan teknis untuk mengoperasikan berbagai alat pendukung media. Para pembicara adalah pendeta-pendeta dan anggota jemaat yang berkompeten dalam bidang media Umum dan Kristen, seperti Lendhy Maramis (mCreative PH), Donald Weley (Hope Channel Indonesia) dan Tyo Makaminan (Radio Gema Pengharapan). 'Workshop' kilat kali ini juga disertai praktik pembuatan Program audio & video secara berkelompok dengan 'single camera' dan simulasi peliputan acara Sekolah Sabat dan Khotbah menggunakan "multi-camera".

Suasana santai tapi serius sangat dirasakan selama pelatihan berlangsung. Walaupun bagi kebanyakan orang ini adalah hal yang baru, tetapi antusiasme, semangat dan kegembiraan sangat dirasakan dalam acara ini. "Semoga acara seperti ini bisa dilakukan lagi tahun depan" komentar bapak Albertus dari Jemaat Kebayoran yang ternyata disuarakan sama oleh peserta utusan jemaat Cikarang, Bukit Sentul dan Kayu Putih.






Wednesday, May 8, 2013

Vertikal & Horizontal

Oleh: Julia F. Lonan

Dari Twitter nya Radio Gema Pengharapan (@echoofhope) saya mengutip bahwa "Pengharapan & kebahagiaan datang dari bersekutu intim dengan Tuhan dan bersahabat dengan orang lain."

Kita kadang-kadang berpikiran bahwa hubungan vertikal kepada Tuhan cukup karena Tuhan memberikan segala-galanya. Memang benar, Tuhan akan memenuhi segala keperluanmu sesuai kasih karunia-Nya. Tetapi hubungan horizontal juga tidak kalah penting karena berbagai hal:

1. Tuhan saat menciptakan manusia, menciptakan lebih dari satu manusia karena dia tidak melihat bahwa "tidak baik manusia itu sendirian". So, jika kita mulai merasa sendirian, maka itu tidak baik. Oleh sebab itu carilah teman.

2. Di seluruh bagian Alkitab, selain menekankan pentingnya bersekutu dan berhubungan dekat dengan Tuhan; Alkitab juga memberikan nasihat dan ajaran bagaimana berhubungan dengan sesama manusia. Lihat saja 10 Hukum; Hukum 1 - 4 adalah mengatur hubungan kita dengan Tuhan sedangkan 6 hukum terakhir mengatur hubungan kita dengan manusia lain dan kemudian menjadi dasar dari banyak hukum dan perundang-undangan di dunia ini.

3. Hubungan horizontal yang dimaksud bukanlah hanya untuk orang dewasa saja. Melai
nkan hubungan orang dewasa dengan anak-anak atau antar 1 gender saja. Hubungan horizontal yang baik yang Allah inginkan adalah hubungan kita yang baik, penuh hormat dan kasih mesra kepada sesama orang dewasa, kedua gender, kepada anak-anak....bahkan sesama anak-anak.

Oleh sebab itu, Tuhan menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan adalah untuk memberikan kebaikan satu dengan yang lain. Memiliki teman akan menguatkan iman dan pengharapan. Ini akan memberikan kita kekuatan dalam menjalani kehidupan yang amat keras ini setiap hari. Kita janganlah beranggapan bahwa iman kepada Tuhan itu tidak memerlukan orang lain karena iman yang tidak dibagikan, tidak digunakan, tidak diterapkan dan tidak dilatih sama dengan tong yang nyaring bunyinya."Tidak baik manusia itu sendirian" oleh sebab itu, kalau anda sendirian....carilah teman dan belajarlah untuk lebih baik bagi orang lain.

Semoga hari anda menyenangkan!

Wednesday, April 10, 2013

Kangen Pengen Ke Tempat Ini!

Hampir tiga tahun lalu, sebelum anak keduaku lahir, kami pulang kampung ke Sumba NTT. Sungguh tidak kusangka bahwa kepulangan kami itu menyisakan impresi yang sangat mendalam bagi kami semua. "Jatuh cinta" dan "jatuh cinta kembali" adalah kata yang paling tepat untuk mengekspresikan pengalaman itu.Lihatlah koleksi foto-foto liburan kami ini....



Friday, February 8, 2013

Pohon Jambu Bol

Oleh Julia F. Lonan

Pertengahan tahun 2012 yang lalu, kami mendapati pohon jambu bol di depan rumah kami mulai mengering. Pohon tua yang tadinya rindang dan berbuah (walaupun sedikit), mulai menggugurkan daun-daunnya dan mulai dimakan rayap. Awalnya kami sekeluarga berpikir bahwa pohon itu memang sudah waktunya mati karena tua dan sudah waktunya kami potong. Hal ini menimbulkan berbagai argumen, pro dan kontra mengapa pohon ini boleh dan tidak boleh dipotong. Sampai-sampai argumen tersebut nyaris menggoncangkan keluarga kami.

Tetapi lama kelamaan kami mulai memperhatikan bahwa ada "daun model lain" yang lebih ramping dan kecil di cabang-cabang pohon jambu bol kami. Setelah beberapa saat, kami mendapati lebih banyak lagi di seluruh pohon kami itu. "Daun model lain" itu mulai terlihat dan berbeda dari daun jambu bol asli yang lebar-lebar dan hijau tua. Ternyata....pohon jambu bol kami diserang BENALU!!! Si****!!! Ternyata itu toh yang membuat pohon kami mengering dan keluarga kami berantem....hanya benalu!!!

Alhasil bulan lalu, saya memutuskan untuk memanggil seseorang untuk "membersihkan" semua benalu yang ada di pohon jambu bol kami itu dengan memangkas semua cabang yang ada benalunya. Harap diingat bahwa hampir seluruh cabang pohon itu sudah terserang benalu.....jadi, setelah selesai acara pemangkasan, pohon jambu bol kami bentuknya tidak karuan, jelek, nyaris botak, kering dan kelihatan sekarat. Sungguh sangat menyedihkan dan menyakitkan melihat pohon yang besar dan gagah itu harus mengalami nasib dan bentuk yang amat sangat buruk. Tetapi hal itu sangat diperlukan untuk menyelamatkan pohon jambu bol itu, dan pagi ini, pohon jambu bol itu telah memperbaiki dirinya sendiri.

Sungguh menyenangkan melihat pohon jambu bol kami itu telah menumbuhkan daun-daun baru yang segar untuk menggantikan cabang-cabangnya yang telah dibuang. Semua bagian yang dipotong dan dipangkas bulan lalu itu telah mengeluarkan daun-daun baru yang menggantikan cabang dan daun yang lama. Dalam satu bulan ini, daun-daun baru itu mulai menutupi bagian-bagian pohon yang kami lukai itu....sungguh sangat menyenangkan!

Dengan kejadian ini kami pun belajar beberapa hal yang penting...kami memuji Tuhan karena Dia memberikan pelajaran melalui apa dan siapa saja di sekeliling kita.

Pertama, BENALU ITU JAHAT!!!! Dia tumbuh pelan-pelan, menjadi bagian dari pohon besar tanpa terlihat dari luar...tetapi, lama kelamaan dia memakan semua sumber dan energi dari pohon itu untuk membuat dirinya "exist" dan keberadaannya terlihat dengan jelas. Benalu tidak perduli apakah pohon induknya itu sekarat bahkan akan mati....yang penting semua untuk keberadaannya. SUNGGUH SANGAT JAHAT!

Kedua, kejahatan benalu itu harus dibuang dari luar. Kalau sudah kelihatan, BIAR KECIL, BUANG SAJA!! Karena pohon itu tidak bisa membuang sendiri benalu itu dan kalau masih kecil, lebih gampang membuangnya dan banyak cabang dan daun yang bisa diselamatkan. Tetapi karena sudah banyak dan merajalela sekarang, si pohon harus rela cabang-cabangnya dibuang oleh manusia agar dia bisa selamat.

Ketiga, sebagai "orang luar", kita harus TEGA untuk memangkas semua bagian yang berbenalu dengan niat baik agar pohon itu tertolong. Memang akan banyak daun dan cabang yang tidak terjangkit benalu akan ikut terpotong. Menyedihkan memang, tetapi hal itu perlu karena kalau tidak, pohon itu akan mati dengan menyedihkan.

Keempat, potonglah saat musim hujan! Karena kalau engkau memotongnya saat musim kering, maka itu bukannya menolong, tetapi malah menjerumuskan si pohon ke masalah yang lebih berat....JADI, CARILAH WAKTU YANG TEPAT untuk memotong cabang dan ranting yang berbenalu itu.

Kelima, percayalah bahwa Tuhan telah menciptakan pohon itu sempurna adanya sehingga pohon pun memiliki mekanisme memperbaiki diri untuk kelangsungan hidupnya. Perhatikanlah, bahwa dalam waktu yang tidak lama, pohon itu akan mengeluarkan ranting, cabang dan daun yang baru....semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama juga, pohonku itu akan mengeluarkan buah-buahnya...yum!!! Jadi, percayalah PENGHARAPAN ITU SELALU ADA!!! JANGAN PUTUS ASA!! Walaupun sebagian besar pohon sudah dibabat habis tetapi pengharapan untuk tumbuh dan berkembang itu tidak pupus dan hilang, karena bagian pohon yang lain akan segera memperbaiki bagian yang rusak itu. Luar biasa bukan??

Itulah cerita dan pelajaran dari pohon jambu bol ku! Sungguh kami memuji Tuhan atas pelajaran yang berharga ini. Kami menyadari dalam semua bagian kehidupan kita, benalu atau hal-hal yang tidak baik itu akan selalu ada....jangan biarkan dia hidup dan merajai kehidupan kita. Saat kita mengetahui bahwa ada yang tidak baik dalam kehidupan kita, singkirkan, buanglah!! Karena lebih mudah membuang "benalu" itu saat dia masih kecil ketimbang saat besar. Tetapi, kalaupun kita mendapati hal tidak baik itu telah keburu besar.....tetap keluarkan! Walaupun banyak hal lain yang harus terbuang atau orang yang terpaksa disakiti, tetapi itu penting demi kebaikan dan kelangsungan hidup kita dan orang-orang yang kita cintai dan hargai.

Akhirnya, kalaupun pemangkasan dan pemotongan itu telah memporak-porandakan kehidupan kita, tetaplah percaya dan bergantung kepada Tuhan dan kuasanya untuk memperbaharui hidup kita dan memberikan yang lebih baik dari sebelumnya.

Hidup itu susah karena kita sering membiarkan hal-hal yang menyusahkan itu untuk tumbuh seperti benalu, alasannya kecil dan sudah biasa dengan benalu itu. Sering kita malah ikut memberi makan benalu itu sehingga akhirnya menjadi besar dan tidak dapat diperbaiki lagi. Demikian juga dosa, seringkali dosa-dosa kesayangan itu tanpa kita sadari telah terpelihara dan tertutup oleh kompleksitas hidup sampai akhirnya kita menyadari bahwa kita harus mengadakan reformasi radikal untuk menyelematkan hidup kita. Apakah kita siap mengadakan perubahan radikal itu?? Pikirkan dan pilihlah hari ini kepada siapa engkau akan percaya.... semoga engkau akan percaya kepada Tuhan walaupun perubahan itu akan menyakitkan!

Tuhan memberkati kita semua!





Wednesday, February 6, 2013

Pembelajaran

Oleh Julia F. Lonan

Di awal tahun 2013 ini saya mendapatkan berita yang menurut saya adalah berita yang sangat tidak menyenangkan...yaitu produser acara 'talk show' dimana saya menjadi host-nya telah diganti tanpa pemberitahuan ataupun diskusi sebelumnya. Sehingga dapat diasumsikan bahwa acara bincang-bincang kami itupun akan di ubah sesuai dengan kreatifitas dan ide sang produser baru...alhasil, pekerjaan yang kami senangi, kreatifitas, usaha, serta pengorbanan tenaga, waktu dan perasaan pun selesailah sudah.

Ini semua menimbulkan kemarahan, kesedihan dan kekecewaan yang amat sangat pada saya dan semua orang yang terlibat di acara tersebut. Semua pertanyaan serta diskusi kekecewaan seputar kejadian ini pun hampir tidak pernah berhenti dibicarakan...bahkan sampai sekarang. Pada akhirnya, aku pun menyadari bahwa kejadian ini sedikit banyak adalah karena aku. Mengapa? Well, analisaku sih adalah karena beberapa hal....pertama, aku, yang hanya diminta menjadi "host" telah dengan lancang merubah format dan formasi acara tersebut....walaupun aku yakin itu membuat acara bincang-bincang tersebut lebih menarik, tetapi sepertinya ada yang tidak menyenangi perubahan itu. Kedua, aku meminta agar namaku dan nama salah satu narasumberku untuk dicantumkan sebagai consulting produser karena aku merasa bahwa dengan semua usaha dan pengorbanan yang kami lakukan, kami layak mendapatkan "title" tersebut....tapi sepertinya.ini juga mungkin membuat ada orang yang tidak senang. Ketiga, dan saya merasa inilah intinya....Tuhan mungkin merasa bahwa saya akan segera menjadi besar kepala karena acara ini, sehingga Dia menetapkan bahwa sudah waktunya selesai.

Oleh sebab itu, apapun alasan kami diberhentikan dari program yang kami sayangi itu adalah untuk melindungi kami. Tuhan tidak pernah salah dalam perencanaan dan tindakan-Nya, walaupun terkadang itu amat sangat menyakitkan. Sehingga saya pun harus percaya bahwa Tuhan yang Maha Baik itu telah menyediakan proyek yang lebih baik....dan mungkin juga lebih menguntungkan untuk kami dalam waktu yang tidak lama lagi. Terus, bagaimana rasa kecewanya?? Well, saya harus menganggap bahwa semua ini adalah pembelajaran bagi saya, bagi kami untuk tetap fokus bahwa acara apapun yang kami bawakan haruslah berfokus untuk menolong diri sendiri dan orang lain, memuji membesarkan nama Tuhanku Yesus Kristus dan menarik untuk dilihat.

SEMANGAT!!!!

Wednesday, January 16, 2013

Bagaimana kalau saya berbisnis??

By Julia F. Lonan

Setelah beberapa tahun saya ikut melayani jemaat bersama suami, kami fokus dalam pelayanan itu. Sekarang setelah setahun suami ku melayani di kantor organisasi gereja, saya tidak lagi disibukkan dengan pelayanan langsung kepada jemaat.

So, berhubung sekarang memiliki waktu yang agak longgar, saya berpikir untuk memulai bisnis....sesuatu yang kecil, modal sedikit dan tidak terlalu sulit. Dulu sebelum nikah saya memiliki beberapa bisnis, tetapi karena sudah lama berhenti sekarang mau mulai lagi.

Tetapi....masih terbersit dalam benak pikiran ku "image" jelak yang orang lain berikan kepada kami istri gembala yang menjalankan "bisnis"....padahal, sampai hari ini aku tidak bisa melihat nilai jelek bila seorang istri gembala berbisnis...well paling2 kalau dia menjalankan bisnis itu secara tidak etis kemudian memaksa jemaatnya atau kemudian terlibat bisnis gelap. Tetapi, sebagaimana kalau kita bekerja, hal itu juga bisa terjadi tergantung orangnya...sehingga rasanya tidak adil kalau ketidaketisan seseorang kemudian dipukul rata kepada semua istri gembala.

Kalau dilihat positifnya....istri gembala yang memiliki bisnis dari rumah dapat mengatur sendiri waktu dan uang yang dia gunakan sebagai modalnya. Sehingga dia bisa flexible untuk tetap memiliki waktu melayani. Nasihat saya sih...jangan menjadikan jemaat sebagai target penjualan...tetapi keluarlah supaya tidak bersinggungan dengan jemaat. Ini juga berlaku kepada istri gembala yang menjadi penjual buku...karena jemaat menjadi kesal karena dipaksa oleh istri gembala yang penjual buku untuk membeli bukunya. So, targetkan penjualan diluar jemaat dan komunitas gereja.

Hal positif lain, kalau bisnis dan dagangan ibu gembala berhasil, maka dia juga akan bangga untuk menjadi penyumbang dalam memberikan persepuluhan, persembahan atau mendukung kebutuhan jemaat....dan yang lebih penting lagi, dia bisa menjadi pendukung keuangan keluarga sehingga pendeta bisa lebih fokus melayani jemaat tanpa perlu khawatir keuangan yang kurang untuk kebutuhan keluarganya.

Perdebatan ini sering membuat saya ingin maju...tapi mundur lagi....semangat...kemudian kendur lagi....*sigh*

Tapi, saya memutuskan apapun omongan orang, saya percaya kalau saya berbisnis dengan baik, benar dan beretika....maka Tuhan akan memberkati saya, karena Tuhan lah yang mengetahui isi hati dan niat saya. Niat saya baik...keinginan saya tulus dan jujur...dan target saya bukan jemaat. So, saya ingin maju untuk berbisnis....CHAIYOOOOOO!!!!!


Tuesday, January 8, 2013

Tahun baru...harapan baru...mencoba yang baru!

Oleh Julia F. Lonan

Melihat kebelakang sepanjang 2012 yang lalu, aku mendapati bahwa aku masih sering mengeluh dan takut untuk mencoba...padahal kalau dipikir-pikir, banyak sekali kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Kalau aku perhatikan....aku mencoba hal yang baru itu setelah melewati setengah tahun.

Bayangkan saja...proyek knitting ku yang seharusnya bisa selesai dalam 6 bulan bagi seorang pemula...selesainya setelah hampir 2 tahun. Mencoba kembali berdagang....sangking takutnya selama ini, baru ku mulai lagi setelah berhenti hampir 12 tahun....semuanya itu karena aku ketakutan.

Aku takut akan pandangan orang...takut gagal...takut capek...takut...takut...takut.....dan habislah waktu aku hanya untuk ketakutan itu....sungguh BERDOSA aku kepada Tuhan!

Oleh sebab itu, tahun ini....aku akan mencoba untuk menghilangkan ketakutan aku terhadap bayang-bayang yang tidak jelas itu. Aku akan mencoba hal baru tahun ini. Tekatku, aku akan mencoba utk belajar 'crochet'....terus, aku mau cari alat tenun tradisional Sumba. Kemudian, aku akan mencoba untuk berdagang dan berjualan....bukan sekedar untuk menambah penghasilan keluarga, melainkan untuk menambah skill dan kemampuan ku. Dulu aku bisa, kenapa sekarang tidak. Ya ngga'??

So....dalam Yesus, tahun ini aku berniat untuk menjadi lebih baik, lebih semangat dan tidak takut lagi!!! Chaiyoooo!!!!!

The End of the Year

The year 2019 is coming to an end. I noticed that I have not been writing for two and half years. So, I cannot help but feeling a bit ....hm...